INDOKOM NEWS | Warga di Kecamatan Namorambe kembali dibuat geleng-geleng kepala. Bukan karena menang judi atau dapat wangsit dari mimpi, tapi karena aksi Polsek Namorambe yang bikin heran.
Datang ke lokasi perjudian? Iya. Tangkap pelaku? Enggak. Malah sibuk foto-foto dan pulang dengan tangan kosong. Kalau ini film action, mungkin judulnya: "Misi Gagal Total".
Pada Sabtu (15/02/25), tim dari Polsek Namorambe yang dipimpin AKP Ringgas Lubis turun langsung ke Dusun I, Desa Batu Penjemuran, Kecamatan Namorambe untuk menyelidiki laporan soal perjudian jenis dadu yang katanya lagi ramai.
Warga yang sudah harap-harap cemas menanti aksi spektakuler polisi malah kecewa berat. Begitu polisi tiba, bukan meja judi yang mereka temukan, tapi tanah lapang dan angin sepoi-sepoi. "Waduh, ini polisi atau turis? Datang, lihat-lihat, terus foto-foto?" celetuk seorang warga sambil tertawa sinis.
Radar Penjudi Lebih Canggih?
Fenomena ini bukan pertama kali terjadi. Setiap ada laporan perjudian, polisi turun, tapi hasilnya nihil. Para penjudi seakan punya "radar supercanggih" yang langsung mendeteksi kedatangan aparat. Atau jangan-jangan, ada "alarm khusus" yang memberi peringatan kalau seragam coklat mulai mendekat?
"Bisa jadi ada bocoran info. Masa setiap kali polisi datang, yang tertangkap cuma angin?" ujar warga lainnya yang mulai ragu dengan keseriusan penegakan hukum dari Polsek Namorambe-Polresta Deliserdang.
Kapolsek AKP Ringgas Lubis pun akhirnya angkat bicara, "Kami sudah mengecek lokasi, tapi tidak menemukan praktik perjudian. Kami tetap akan melakukan pemantauan dan himbauan kepada masyarakat agar lokasi tersebut tidak dijadikan tempat judi."
Lho? Jadi, solusinya hanya himbauan? Kalau penjudi takut dihimbau, mungkin dari dulu mereka sudah insaf!.Jangan Sampai Masyarakat Kehilangan Kepercayaan
Tak sedikit warga yang mulai skeptis dengan langkah Polsek Namorambe. Pasalnya, judi di daerah ini sudah jadi rahasia umum, tapi penindakannya selalu setengah hati. Jika terus begini, jangan heran kalau masyarakat akhirnya berpikir: "Ah, percuma lapor polisi, toh akhirnya nggak ada yang ditangkap juga!"
"Masa nangkap penjudi aja susah? Kalau kasus besar gimana? Bisa-bisa besok ada razia lagi, tapi hasilnya tetap sama: zonk!" cibir seorang warga dengan nada pasrah.
Akhirnya, pertanyaan besar pun muncul: siapa yang lebih lihai, polisi atau para penjudi? Kalau polisi terus datang hanya untuk melihat lokasi kosong. Yang jelas, warga masih menunggu aksi nyata. Kalau episode selanjutnya tetap "kosong melompong," jangan salahkan masyarakat kalau makin apatis!
Makin hari, perjudian di Namorambe bukan makin berkurang, tapi justru makin menggila! Sementara polisi sibuk razia dengan hasil nol besar, para pejudi tetap nyaman menjalankan bisnisnya. Warga pun mulai mempertanyakan, siapa sebenarnya yang berkuasa di Namorambe Polsek atau para bandar judi?
Kasus ini makin panas setelah beberapa kali razia yang dilakukan Polsek Namorambe berujung zonk.Judi togel online masih terus berjalan, seolah tidak tersentuh hukum. Situasi ini pun menimbulkan dugaan, apakah ada permainan di balik layar?
“Kalau polisi beneran serius nangkap, nggak mungkin hasilnya nihil terus! Jangan-jangan ada yang tutup mata?” sindir seorang warga.
Akibatnya, banyak pihak kini mendesak Propam Polda Sumut turun tangan dan memeriksa Kapolsek Namorambe, AKP Ringgas Lubis. Warga menilai sudah terlalu banyak kegagalan dalam penindakan perjudian, sehingga perlu ada evaluasi menyeluruh.
"Kalau Polsek nggak mampu, ya mendingan kasih aja ke yang lebih kompeten. Jangan cuma razia pencitraan!" tambah warga lainnya dengan nada kesal.**
#PolriPresisi #PolisiAction #BrantasJudi #PropamPolri #PolrestaDeliserdang #PoldaSumut
(Tim)