INDOKOM NEWS | Kalau mampir ke Namorambe, Kabupaten Deliserdang, jangan kaget kalau suasananya mirip Las Vegas versi jalanan. Judi jenis dadu Samkwan dan togel di sini bukan lagi rahasia. Semua bebas main, terang-terangan, tanpa takut digrebek polisi. Warga mulai bertanya-tanya, "Polsek Namorambe sibuk apa sih?.
Lokasinya di wilayah Desa Batu Penjemuren, permainan dadu Samkwan sudah kayak pesta rakyat. Meriah, ramai, dan... aman. Seorang warga menyindir sambil geleng-geleng kepala, “Kalau gini terus, tahun depan ada lomba judi antar kampung. Hadiahnya piala dari polisi!”
Tak cukup dengan dadu, togel juga merajalela diwilayah hukum Polsek Namorambe. Mau beli nomor? Gampang banget! Ada di mana-mana, bahkan lebih gampang daripada beli gorengan di warung. "Sekarang cari togel aja lebih cepat daripada cari gas elpiji," ujar warga sambil tertawa miris.
Yang bikin warga makin gregetan, polisi seperti “tutup mata” atau mungkin lagi sibuk hal lain? Pertanyaannya, kenapa aparat diam saja? Pembiaran? Takut sama bandar? Atau malah ikut dapat jatah?
“Kalau memang nggak berani bertindak, ya bilang. Jangan sampai kami kira polisi justru jadi ‘penonton setia’. Ayo dong, kerja!” kata warga dengan nada geram.
Visi besar Polri,Presisi yang katanya menjunjung tinggi keadilan dan transparansi kini jadi bahan ejekan di Namorambe. Warga merasa dikhianati. “Kalau polisi nggak bisa tegas, siapa lagi yang mau kami percaya?”
Warga kini tak lagi main-main. Mereka menuntut Tangkap pengelola dan pemain judi.Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu!.Periksa oknum aparat.Kalau ada yang ikut bermain mata, segera tindak tegas.Tunjukkan aksi nyata.Jangan cuma diam, bikin perubahan yang kelihatan!
Jika tidak, warga sudah siap "ngegas" lewat media sosial dan membawa kasus ini ke tingkat nasional. Jangan kaget kalau nanti Polsek Namorambe jadi viral!
“Kami nggak butuh polisi yang cuma datang pamer seragam. Kami butuh polisi yang berani lawan bandar, bukan cuma jadi tamu di meja judi!” tegas warga yang mulai kehilangan kesabaran.
Kapolsek Namorambe, AKP Ringgas Lubis, saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Selasa (14/1/2025) pukul 18:02 WIB, masih belum memberikan tanggapan. Diamnya beliau hanya memperkuat dugaan masyarakat bahwa ada sesuatu yang “tidak beres” di balik ini semua.
“Diam itu emas, katanya. Tapi kalau polisi diam saat hukum diinjak-injak, itu namanya penghinaan!” ujar salah satu warga sambil melipat lengan.
Jika Polsek Namorambe tetap bungkam, warga sudah menyiapkan langkah besar: melibatkan Propam Polda Sumut. “Kalau aparat di sini nggak sanggup kerja, biar yang di atas turun tangan. Kami nggak akan diam!” ancam warga yang makin kesal.
Masyarakat menegaskan bahwa judi ini bukan cuma soal hukum, tapi juga masalah sosial. Keluarga berantakan, ekonomi makin hancur, dan anak-anak mulai terpengaruh budaya buruk ini. "Kami nggak mau Namorambe jadi surga judi dan neraka buat warganya," ujar lain.
Ini peringatan terakhir buat Polsek Namorambe: jangan sampai jadi bahan meme di seluruh negeri! Warga masih menunggu, tapi kesabaran mereka ada batasnya. Kalau polisi tetap diam, siap-siap nama Polsek Namorambe viral karena skandal ini.
“Bertindaklah selagi masih bisa, sebelum masyarakat hilang respect total. Jangan sampai ada meme: ‘Judi Aman di Namorambe, Polisi Dukung Penuh!’* ujar seorang warga sambil terkekeh sinis.
Sekarang, pilihan ada di tangan aparat. Mau jadi pahlawan yang membasmi kejahatan atau jadi tamu VIP di meja judi? Publik sedang menonton, dan waktu terus berjalan. Jangan sampai terlambat!
#PolriPresisi #BerantasJudi #StopPembiaran #JudiAmanDiNamorambe
(Tim Redaksi/Bersambung)