INDOKOM NEWS | Kepolisian Sektor (Polsek) Pancurbatu kini tengah mengusut dugaan hilangnya (pencurian) sebagian kayu dari lokasi longsor yang terjadi pada Selasa, 26 November 2024, di Desa Sembahe Dengan Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang ,Sumut.
Longsor tersebut menyebabkan kerusakan parah di jalan Medan-Berastagi, bahkan merenggut nyawa beberapa korban. Namun, selain dampak fisik bencana, laporan muncul mengenai hilangnya batang kayu yang diduga diambil oleh oknum oknum tidak bertanggung jawab untuk dijual secara ilegal.
Dalam upaya mengklarifikasi situasi ini, kami menghubungi Kapolsek Pancurbatu, AKP Krisnat, Minggu 08 Desember 2024 Sekira Pukul 23.05 WIB ,untuk meminta penjelasan terkait tindakan yang telah atau akan diambil oleh pihak kepolisian terkait dengan hal tersebut.
Melalui pesan WhatsApp, Kapolsek Krisnat menyampaikan, "Terima kasih informasinya pak, segera kami tindak lanjuti." Pernyataan ini menegaskan komitmen kepolisian untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran hukum yang terjadi.
Pihak Polsek Pancurbatu kini diharapkan dapat mengungkap lebih lanjut terkait keberadaan kayu-kayu yang hilang dan memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan baik, termasuk mencegah potensi tindakan ilegal di masa mendatang.
Pihak berwenang juga diminta memberikan kejelasan mengenai status hukum kayu-kayu tersebut, apakah dapat dijual atau harus dikelola oleh pemerintah sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga aset negara dan menghindari tindakan yang dapat merugikan bersama. Polsek Pancurbatu, melalui upaya penegakan hukum ini, diharapkan mampu mengatasi masalah dugaan pencurian pasca-bencana dengan cepat dan tegas.
"Seharusnya para oknum yang mengambil dan menebang kayu dilokasi bencana ini sudah seharusnya ditindak tegas.Jangan mencari keuntungan dilokasi bencana. Siap-siap lah ditangkap polisi, cetus warga kepada INDOKOM News.
Tindak lanjut atas kasus ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini.**
(Red/Edi/Indokomnews)
