INDOKOM NEWS | Penanganan longsor di Jalan Medan-Berastagi tepatnya di Kecamatan Sibolangit, Deliserdang terus dilakukan untuk mengatasi dampak bencana alam yang mengganggu akses jalan utama tersebut. Salah satu metode yang digunakan adalah pemasangan bronjong, yakni konstruksi berbahan dasar susunan batu yang diikat dengan kawat baja sebagai dinding penahan tanah.
Pemasangan bronjong ini difokuskan pada 11 titik di sepanjang jalan yang dinilai rawan terhadap longsor susulan. Para pekerja di lapangan terlihat bekerja keras menyusun batu-batu dengan rapi ke dalam rangkaian kawat baja untuk memastikan kekuatan konstruksi tersebut. Langkah ini diharapkan dapat menahan pergerakan tanah akibat curah hujan tinggi dan kondisi geografis kawasan yang berbukit.
"Kami saat ini sedang memasang bronjong di 11 titik rawan longsor. Proses pemasangan dilakukan dengan hati-hati agar strukturnya kuat dan tahan lama," ujar salah satu pekerja yang terlibat dalam proyek tersebut. Ia menjelaskan bahwa bronjong dipasang di area punggung bukit yang paling berisiko untuk mencegah longsor susulan yang bisa membahayakan pengguna jalan.
Kawasan Medan-Berastagi memang dikenal memiliki medan yang curam dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi, terutama saat musim hujan tiba. Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan akses jalan sempat terganggu, memaksa pengendara mencari jalur alternatif. Upaya ini merupakan bagian dari langkah darurat untuk menormalkan kembali aktivitas di jalur strategis yang menghubungkan Kota Medan dan kawasan wisata Berastagi.
**Pentingnya Penanganan Cepat**
Menurut informasi yang dihimpun, bronjong dipilih karena sifatnya yang ekonomis, efektif, dan cepat dipasang. Struktur ini juga cocok digunakan di area dengan risiko erosi tanah yang tinggi. Selain pemasangan bronjong, pengawasan dan perawatan secara berkala juga akan dilakukan untuk memastikan kawasan tersebut tetap aman bagi pengendara.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus mengupayakan agar perbaikan di jalur Medan-Berastagi dapat selesai secepat mungkin. Selain demi kelancaran lalu lintas, langkah ini juga dilakukan untuk mendukung perekonomian masyarakat, mengingat kawasan tersebut menjadi jalur utama penghubung ekonomi dan pariwisata.
**Imbauan bagi Pengguna Jalan**
Sementara itu, para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalur tersebut, terutama di musim hujan. Kendati upaya penanganan terus dilakukan, potensi longsor masih tetap ada hingga perbaikan selesai sepenuhnya.
Langkah-langkah antisipatif seperti pemasangan bronjong ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan meminimalkan risiko bencana di kawasan tersebut. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang. **
(Roy Ginting)