INDOKOM NEWS | Dini hari itu, jalanan Jl AH Nasution ,Medan Johor, terasa begitu sunyi. Hanya ada deru motor yang melaju pelan, ditunggangi oleh Adi Prayetno yang tengah dalam perjalanan pulang.
Di dalam hati, mungkin sudah membayangkan kehangatan rumah dan senyum istrinya, Suarni. Namun, takdir sudah menuliskan akhir yang berbeda sebuah tragedi kelam yang mengubah hidup keluarganya untuk selamanya.
Saat Adi melintasi jalan yang sepi, tiba-tiba ia dihentikan oleh bayang-bayang gelap. Sekelompok orang bersenjata tajam muncul dari kegelapan, tanpa memberikan sedikit pun ruang untuk lari.
Sebelum sempat menyadari apa yang terjadi, bacokan mendarat tanpa ampun. Suara tajam senjata menghantam tubuhnya, melukainya hingga ia tergeletak tanpa daya.
“Kami menemukan luka tusuk di dada sebelah kanan, dan bekas bacokan yang begitu dalam di bagian tubuh lainnya,” ungkap AKP Maruli Tua Siregar, Kanit Reskrim Polsek Deli Tua dalam rilisnya,Rabu 13 Nov 2024.
Nada suaranya mencerminkan tekad, sekaligus kemarahan yang membara. Ini bukan sekadar kasus kriminal biasa ini pembunuhan yang meninggalkan luka mendalam bagi semua orang yang mendengarnya,pungkas Maruli Tua.
Awalnya kami Mendengar berita ini, Tim Reskrim Polsek Deli Tua di bawah pimpinan AKP Maruli Tua langsung bergerak cepat. Mereka tak mau menunggu barang sedetik pun, karena rasa keadilan sudah tak bisa ditunda lagi.
Mereka melakukan penyelidikan intensif, menyisir setiap petunjuk, memeriksa bukti dengan detail yang tajam. Dalam benak mereka hanya satu tekad para pelaku ini harus segera ditangkap,diadili sesuai dengan perbuatanya
Bagi Polsek Deli Tua, kasus ini bukanlah sekadar pekerjaan. Tim Reskrim merasa harga diri mereka terpanggil untuk mengungkap pembunuhan ini.Dengan ketekunan tanpa kenal lelah, mereka menyisir jejak para pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti.
Setelah penyelidikan intens selama berhari-hari, pada tanggal 3 November, Polsek Deli Tua mengumumkan hasil besar: identitas para pelaku telah berhasil diungkap.
Perburuan besar-besaran pun terus berlanjut, dan polisi bersumpah tak akan berhenti hingga semua pelaku berdiri di hadapan hakim, untuk mempertanggungjawabkan darah yang mereka tumpahkan di malam kelam itu.
Hasilnya mulai terlihat.Dua dari para pelaku, Zannahli Kaylayta (19) dan Vikcer Hanasan Tambunan (16), berhasil mereka tangkap. Kedua pelaku tak dapat menyangkal bukti yang mengarah pada mereka, yang bersembunyi di wilayah Sicanang, Belawan.
Namun, belum puas dengan penangkapan ini, tim Reskrim tetap memburu empat pelaku lainnya yang masih berkeliaran,Mhd Arpariando (23), Mhd Dani (21), Mhd Haikal Fais (19), dan Samuel Sirait (17). Semua masih menjadi buron.
Dalam penangkapan tersebut,Barang bukti yang ditemukan pun memperkuat kronologi kejahatan ini ,sepeda motor Yamaha N-Max hitam yang dikendarai Adi, helm, dan sebuah clurit tajam yang diduga menjadi senjata mematikan pada malam itu.
**“Tak Ada Ampun!” Tegas Polsek Deli Tua**
Para pelaku ini tak layak untuk mendapat belas kasihan. Bagi mereka yang tega mengakhiri hidup seseorang seperti ini, tak ada tempat untuk bersembunyi,” ujar AKP Maruli Tua Siregar.
Suaranya berat namun penuh dengan janji yang akan ia penuhi. "Kami akan kejar hingga ke ujung dunia." Kemarahan bercampur rasa tanggung jawab membara di setiap anggota timnya.
Ini bukan sekadar pekerjaan,ini adalah sebuah misi pribadi. Mereka tak rela jika pelaku sadis ini masih bisa berkeliaran bebas, menghirup udara segar, sementara di sisi lain, Suarni, sang istri, harus menanggung kehilangan yang tak terperikan.**
(Vona Tarigan)