INDOKOM NEWS | Pada dini hari yang seharusnya tenang, kekejian yang tak terduga terjadi di beberapa sudut Kota Medan. Sekelompok pelaku kriminal muda, dengan keberanian yang luar biasa dan tindakan brutal tanpa ampun, menebarkan teror di jalanan, meninggalkan jejak darah dan kesedihan di setiap langkah mereka. Aksi mereka tidak hanya merampok, tetapi juga merenggut nyawa tanpa belas kasihan.
Pagi masih sunyi pada Sabtu, 28 Oktober 2024, ketika korban ,Adi Prayetno, seorang pekerja swasta berusia 49 tahun, melintas dengan sepeda motornya di Jl. AH Nasution, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Medan Johor. Tiba-tiba, sosok bayangan muncul dari kegelapan, menyerangnya dengan senjata tajam. Dalam sekejap, Adi terjatuh dengan luka tusukan di dada kanan dan luka bacok lain yang begitu dalam.
Para gerombolan pelaku ini dengan cepat menghilang, meninggalkan Adi tergeletak dan berlumuran darah. Tak lama berselang, Adi dinyatakan meninggal dunia. Istrinya menerima kabar memilukan ini melalui panggilan telepon dari rekan kerjanya, yang memberi tahu bahwa Adi telah berpulang dengan luka mengerikan di tubuhnya.
Pada 14 November 2024, sekitar pukul 05.45 WIB, tim gabungan dari Jatanras Polrestabes Medan melakukan operasi besar-besaran yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Jamakita Purba.Berdasarkan penyelidikan intensif, polisi melacak pelaku ke Jl. Kapten Sumarsono di Medan Helvetia. Tim mendapati dua orang yang mengendarai sepeda motor, yang dicurigai sebagai pelaku utama dalam kasus-kasus ini.
AKP Marulitua Siregar, Kanit Reskrim Polsek Delitua, adalah salah satu perwira kunci yang turut andil dalam penyergapan dramatis terhadap berinisial, MAK pelaku tindak kriminal yang selama ini meresahkan masyarakat di Kota Medan,apalagi kejadian tersebut merupakan wilayah hukumnya yang membuat dirinya geram karena kasus tersebut harus terungkap.
Bersama tim Jatanras Polrestabes Medan, AKP Marulitua Siregar ikut menyusun strategi untuk menutup pelarian MAK dan rekannya, yang selama ini kerap berpindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.Pada Kamis dini hari, 14 November 2024, AKP Marulitua dan tim gabungan menyusuri Jl. Kapten Sumarsono dengan informasi yang terarah.
Saat kedua pelaku terlihat melintas dengan sepeda motor hendak mencari "mangsa" ,polisi segera bergerak untuk mencegat mereka. Ketika diperintahkan untuk berhenti, MAK justru mengabaikan seruan petugas, bahkan tidak gentar ketika tembakan peringatan dilepaskan ke udara.
Dalam situasi genting itu, MAK Pembegal sadis bersenjata Celurit mengayunkan celuritnya ke arah petugas, mencoba menyerang tanpa ragu. AKP Marulitua bersama timnya harus mengambil keputusan cepat demi keselamatan petugas tindakan tegas pun diambil, dan satu tembakan yang akurat berhasil menghentikan aksi MAK. Setelah dilumpuhkan, pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Kehadiran AKP Marulitua dalam operasi ini adalah wujud dedikasinya untuk menjaga keamanan kota Medan. Di bawah koordinasi yang disiplin dan langkah taktis yang matang, penyergapan ini menjadi bukti ketegasan polisi dalam menghadapi pelaku kejahatan yang berani melawan.
Meski aksi kriminal ini telah berakhir dengan tewasnya pelaku, AKP Marulitua dan timnya tetap melanjutkan pencarian terhadap pelaku lain yang masih buron, berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat.Ada pelaku lain yang buron,tegas AKP Maruli Tua Siregar saat di Konfirmasi INDOKOM NEWS, Kamis Siang,14 November 2024.
Hingga kini, polisi telah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka. Selain MAK yang tewas dalam upaya penangkapan, ada inisial ZK dan VH Tambunan, yang juga diduga kuat terlibat dalam aksi ini. Para tersangka, yang rata-rata masih sangat muda, menjalani kehidupan yang suram, tanpa pekerjaan tetap dan cenderung bergaul di lingkungan yang kasar.
Selain itu, kata Maruli Tua Siregar, masih ada 2 tersangka lainnya, yaitu yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Barang bukti yang berhasil diamankan, antara lain sebilah celurit, KTP atas nama M. Arfariando, tas abu-abu, sweater biru, dan sepasang sepatu kulit, menjadi saksi bisu dari kekejian yang mereka lakukan,pungkas AKP Maruli.
"Sikap beringas MAK memaksa polisi untuk mengambil tindakan tegas. Dalam hitungan detik, suara tembakan terdengar, mengenai MAK dan membuatnya jatuh tersungkur. Meski petugas segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke RS Bhayangkara, MAK dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis",Cetus AKP Maruli Tua.
AKP Marulia Tua Siregar berjanji untuk terus memburu para pelaku yang tersisa. Berkas perkara kini tengah dilengkapi untuk diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), sementara tim terus mengupayakan penangkapan para tersangka yang masih buron. Dengan usaha yang gigih, masyarakat berharap para pelaku segera diadili, sehingga keadilan bagi para korban yang telah gugur bisa ditegakkan,tutup AKP Maruli Tua.
**Kapolsek Delitua Kompol Dedy Darma Himbau Warga Tetap Waspada**
Usai penyergapan dramatis terhadap salah satu pelaku kriminal yang selama ini meresahkan di Medan, Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Darma menyampaikan meski pelaku sudah ditangkap satu persatu pelaku pembunuhan. salah satu pelaku utama,MAK telah berhasil dihentikan, Kompol Dedy mengingatkan warga agar tetap waspada dan berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari.
Menurut Kompol Dedy, tindakan kriminal yang dilakukan kelompok ini telah menimbulkan keresahan di berbagai wilayah kota Medan terutama diwilayah Hukumnya. Walaupun polisi telah berhasil menindak tegas dan melumpuhkan MAK dalam penyergapan yang dilakukan Kanit Reskrimnya, AKP Marulitua Siregar, beberapa pelaku lain masih buron dan sedang dalam pengejaran intensif oleh pihak berwajib.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan keamanan di wilayah ini, namun kewaspadaan warga sangat penting dalam mendukung terciptanya lingkungan yang aman,” ujar Kompol Dedy.
Kompol Dedy Darama juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara masyarakat dan polisi. Dukungan informasi dari warga sangat membantu polisi dalam mengidentifikasi pelaku yang masih buron dan memastikan bahwa insiden kriminal seperti ini tidak terulang kembali ,pungkasnya.**
(Vona Tarigan)**