Foto : Ediset Bangun,Koordinator Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang, Nomor urut 02.
INDOKOM NEWS | Di tengah hujan yang mengguyur tanpa henti, warga Kecamatan Namorambe tetap berjuang, melangkah dengan penuh keteguhan menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), meski tubuh mereka basah kuyup, Rabu 27 November 2024.
Hujan yang turun sejak malam, pukul 23.00 WIB, hingga siang hari pemilihan, seakan menjadi ujian berat bagi mereka. Namun, tak ada yang bisa memadamkan semangat mereka untuk memilih. Di tengah dinginnya hujan, tekad mereka tetap hangat demi masa depan yang lebih baik.
Ediset Bangun, Koordinator Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang, Dr. H. Asri Ludin Tambunan dan Lomlom Suwondo (nomor urut 02), tidak dapat menahan air mata ketika melihat pemandangan ini.
“Mereka datang, meskipun hujan begitu deras. Ada yang menggendeng anaknya, ada yang memapah orang tua, semua tetap memilih meski terendam air hujan,” ujar Ediset dengan suara bergetar, sesekali terhenti oleh emosi yang menguasai dirinya.
Pemandangan itu mengiris hati. Mereka yang datang bukan hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi untuk memberi harapan, meski tubuh mereka basah, meski langkah mereka berat.
Semua itu dilakukan dengan hati yang tulus, penuh impian akan perubahan yang lebih baik. Ediset menambahkan dengan suara yang penuh haru, “Melihat mereka, saya tahu ini bukan sekadar tentang pemilu.
Ini tentang harapan mereka untuk masa depan, untuk anak-anak mereka. Ini adalah pengorbanan yang tak ternilai.” Ia juga mengungkapkan terima kasih yang mendalam kepada setiap warga Namorambe yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada pasangan 02.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Kecamatan Namorambe. Ini bukan kemenangan kami, tetapi kemenangan rakyat yang menginginkan Deli Serdang sehat, religius, dan berkelanjutan,” ucap Ediset.“Kami yakin dengan kepercayaan ini, pasangan 02 bisa membawa perubahan yang mereka impikan untuk Deli Serdang.”
Di tengah hujan yang mengguyur, mereka yang datang ke TPS bukan hanya memilih calon pemimpin, tetapi memilih harapan. Harapan bahwa di balik hujan dan perjuangan itu, masa depan yang lebih baik akan datang.
Saat mereka meninggalkan TPS, meskipun tubuh basah dan lelah, mereka membawa sesuatu yang jauh lebih penting harapan yang tak bisa dibasahi oleh hujan, yang tak akan pernah padam.**
(Red/Vona Tarigan)**